Decentraland sebagai Media Representasi Desain Bangunan Arsitektur Digital dalam Ekosistem Metaverse Berbasis Teknologi Blockchain dan Web 3.0.

Authors

  • Ahsan Hidayat Setiadi Universitas Muhammadiyah Kendari Author
  • Nahdatunnisa Nahdatunnisa Universitas Muhammadiyah Kendari Author

Abstract

Transformasi arsitektur di era Web 3.0 dan teknologi blockchain telah menghadirkan ruang digital sebagai medium baru yang kompleks, partisipatif, dan bermakna. Decentraland, sebagai platform metaverse desentralistik, memungkinkan pengguna membangun dan memiliki ruang virtual melalui NFT dan kontrak pintar. Bangunan digital dalam konteks ini bukan sekadar bentuk visual, melainkan juga artefak sosial, simbol budaya, dan aset ekonomi yang merepresentasikan identitas komunitas global. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana arsitektur digital di Decentraland membentuk representasi spasial yang baru, serta bagaimana ruang tersebut berfungsi secara sosial, simbolik, dan teknologis. Dengan pendekatan kualitatif interpretatif, data dikumpulkan melalui observasi avatar, metadata NFT, dan narasi komunitas DAO. Analisis dilakukan melalui tiga lapisan: simbolik, teknologis, dan sosial. Hasil studi menunjukkan bahwa arsitektur digital berperan sebagai ekstensi kesadaran pengguna (extended mind), medium pelestarian budaya, serta ruang interaksi sosial global. Desainnya tidak lagi dikendalikan secara top-down, tetapi melalui sistem DAO yang memungkinkan demokratisasi ruang. Studi ini juga mengidentifikasi tantangan etika dan makna dalam desain virtual, serta menegaskan pergeseran peran arsitek sebagai kurator pengalaman digital dan mediator nilai budaya dalam jaringan sosial-teknologis global.

References

Transformasi arsitektur di era Web 3.0 dan teknologi blockchain telah menghadirkan ruang digital sebagai medium baru yang kompleks, partisipatif, dan bermakna. Decentraland, sebagai platform metaverse desentralistik, memungkinkan pengguna membangun dan memiliki ruang virtual melalui NFT dan kontrak pintar. Bangunan digital dalam konteks ini bukan sekadar bentuk visual, melainkan juga artefak sosial, simbol budaya, dan aset ekonomi yang merepresentasikan identitas komunitas global. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana arsitektur digital di Decentraland membentuk representasi spasial yang baru, serta bagaimana ruang tersebut berfungsi secara sosial, simbolik, dan teknologis. Dengan pendekatan kualitatif interpretatif, data dikumpulkan melalui observasi avatar, metadata NFT, dan narasi komunitas DAO. Analisis dilakukan melalui tiga lapisan: simbolik, teknologis, dan sosial. Hasil studi menunjukkan bahwa arsitektur digital berperan sebagai ekstensi kesadaran pengguna (extended mind), medium pelestarian budaya, serta ruang interaksi sosial global. Desainnya tidak lagi dikendalikan secara top-down, tetapi melalui sistem DAO yang memungkinkan demokratisasi ruang. Studi ini juga mengidentifikasi tantangan etika dan makna dalam desain virtual, serta menegaskan pergeseran peran arsitek sebagai kurator pengalaman digital dan mediator nilai budaya dalam jaringan sosial-teknologis global.

Downloads

Published

2025-07-30

How to Cite

Decentraland sebagai Media Representasi Desain Bangunan Arsitektur Digital dalam Ekosistem Metaverse Berbasis Teknologi Blockchain dan Web 3.0 . (2025). ARCHITECTURA: Journal of Architecture and Planning (JAP), 1(2), 12-23. https://jurnalteknik.umkendari.ac.id/index.php/JIAP/article/view/40

Most read articles by the same author(s)